Rabu, 28 November 2018

Malam Jahanam


“ Malam Jahanam “



Malam Jahanam adalah suatu naskah yang ditulis oleh Motingo Busje. Naskah ini dipentaskan dalam sebuah pagelaran sastra yang dilaksanakan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia anggkatan 2016 kelas A Universitas Sanata Dharma. Pergelaran ini dilaksanakan pada tanggal 16 November di Hall selatan kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma. Pergelaran ini juga sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Pergelaran Sastra yang dibimbing oleh dosen Drs. J. Prapta Diharja, SJ, M.Hum. aktor yang memerankan pergelaran “Malam Jahanam” adalah Ilham (Mat Kontan), Yuda (Solaiman), Julia (Paijah), Filie (Utai), dan Ari (Bapak Yakop).

Di sebuah perkampungan nelayan, tinggalah Mat Kontan beserta istrinya Paijah dan anaknya Mat Kontan Kecil. Soleman, sahabat Mat Kontan tinggal di sebelah rumah mereka. Suatu malam, Paijah menunggu suaminya yang pergi dan belum juga pulang. Paijah mengkhawatirkan anaknya yang sedang sakit. Akhirnya, Mat Kontan pulang membawa seekor burung. Saat mengobrol dengan Soleman di teras rumahnya, dia menyombongkan dirinya mulai dari keluarga, burung, hingga Soleman yang hingga sekarang belum beristri. Soleman yang sudah lelah mendengar kesombongan Mat Kontan akan anaknya, meminta Mat Kontan mengganti topik pembicaraan, misalnya tentang burungnya. Mat Kontan yang teringat akan beonya masuk untuk melihat burung beo kesayangannya tapi tidak menemukannya. Usut punya usut, Utai, seorang tangan kanan Mat Kontan yang setengah pandir mengetahui kondisi beo si Kontan yang telah mati dan bangkainya telah diambil oleh seekor anjing.
Paijah bertambah cemas karena Mat Kontan mungkin saja menuduhnya membunuh beo kesayangan suaminya. Ia pun bercerita kepada Soleman. Tanpa disangka, Solemanlah yang membunuh beo milik Mat Kontan karena ia kalap akan cuitan beo tersebut. Konflik mulai memuncak ketika Mat kontan pulang dan terjadi tuduh-menuduh terhadap pelaku yang membunuh beonya.
Akhirnya, Soleman mengaku tentang semuanya. Ia mengaku bahwa telah membunuh beo milik Kontan hingga mengaku bahwa Solemanlah ayah sebenarnya dari Mat Kontan Kecil, anak dari Mat Kontan dan Paijah. Mat kontan yang telah kecewa akhirnya pergi dan merelakan keluarganya. Soleman yang merasa bersalah akhirnya memutuskan untuk menyusul Mat Kontan.
Ternyata, Mat Kontan dan Utai tidak jadi pergi dan bermaksud untuk membunuh Soleman. Perkelahian pun terjadi diantara mereka, tetapi Soleman berhasil meloloskan diri dan pergi ke stasiun kereta api. Utai mati karena ditendang oleh Soleman. Mat Kontan kembali ke rumahnya dan masih mau hidup dengan Paijah serta anak Soleman. Dia bahkan mulai memerhatikan anak itu dan pergi memanggil dukun untuk mengobati penyakitnya. Sayangnya, malam itu juga si bayi meninggal dunia.


Jenis-Jenis Blog

Jenis-jenis blog Blog Politik Blok politik merupakan blog yang berisi tentang informasi hal politik, aktivis, dan semua hal yang berkait...