Rabu, 21 November 2018

Teknik Menulis Tajuk Rencana


Teknik Menulis Tajuk Rencana

Hand with pen over application form Free Photo
https://www.freepik.com/index.php?goto=74&idfoto=1254948

Karena merupakan suara lembaga maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintahan.
Maka setelah tercapai pokok- pokok pikiran, dituangkanlah dalam sikap yang kemudian dirangkum oleh awak redaksi yang telah ditunjuk dalam rapat. Dalam Koran harian biasanya tajuk rencana ditulis secara bergantian, namun semangat isinya tetap mecerminkan suara bersama setiap jajaran redakturnya. Dalam proses ini reporter amat jarang dilibatkan, karena dinilai dari segi pengalaman serta tanggung jawabnya yang terbatas.
Karakter dan kepribadian pers sekaligus tercermin dalam tajuk rencana. Tajuk rencana juga mencerminkan dari golongan pers mana media tersebut berasal. Tajuk rencana pers papan atas (middle-high media) atau pers yang berkualitas misalnya memiliki ciri di antaranya:
a.       Hati-hati
b.      Normatif
c.       Cenderung konservatif
d.      Sedapat mungkin menghindari pendekatan kritis yang tajam
e.       Pertimbangan aspek politis lebih besar dari aspek sosiologis
Namun tajuk rencana dari golongan pers papan tengah ke bawah (middle-low media) berlaku sebaliknya. Ciri tajuk rencana pers papan tengah adalah:
a.       Lebih berani
b.      Atraktif
c.       Progresif
d.      Tidak canggung untuk memilih pendekatan kritis yang bersifat tajam dan “tembak langsung”
e.       Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis
Berikut adalah fungsi dan tugas tim editorial
1.      Menyelenggarakan rapat khusus tim editorial setiap hari.
2.      Mencari dan menyeleksi ide serta menetapkan tajuk rencana untuk edisi penerbitan besok.
3.      Mendiskusikan dan memberikan pembobotan terhadap topik liputan terpilih.
4.      Menetapkan kesimpulan tentang pendapat dan sikap yang harus disampaikan kepada masyarakat luas.
5.      Menunjuk penulis tajuk rencana yang diambil dari tim editorial untuk topik yang sudah didiskusikan.
6.      Menuangkannya dalam opini tajuk rencana secara ringkas, jelas, lugas
7.      Melakukan revisi atau menundanya apabila perkembangan situasi atau pertimbangan pemimpin redaksi, naskah tajuk rencana tersebut tidak memungkinkan untuk diturunkan pada edisi penerbitan hari ini.
8.      Melakukan evaluasi dan proyeksi keesokan harinya setelah mengamati dan mempelajari dengan seksama berbagai peristiwa yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Tahapan Menulis Tajuk Rencana
Tahapan-tahapan dalam menulis tajuk rencana adalah.
1.      Pencarian ide dalam topik.
2.      Seleksi dan penetapan topik.
3.      Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis dari keseluruhan uraian tajuk rencana, mengisi topik dengan pendapat-pendapat dari tim editorial.
4.      Pelaksanaan penulisan, ditunjuk satu orang dari tim editorial, gaya bahasa harus selalu sama karena tiap surat kabar atau majalah mempunyai ciri khas masing-masing dalam penulisan tajuk rencananya.
Kriteria Topik Tajuk Rencana
1.      Topik merujuk pada berita yang aktual atau kontroversial.
2.      Topik sesuai dengan filosofi, visi, misi, dan kebijakan umum media penerbitan pers.
3.      Topik sejalan dengan kualifikasi dan fokus wilayah sirkulasi media penerbitan.
4.      Topik berpijak pada kaidah dan nilai standar jurnalistik seperti aktualitas, objektivitas, keluarbiasaan, dan prinsip peliputan berimbang.
5.      Topik tidak bertentangan dengan aspek ideologis, yuridis, sosiologis, dan etis yang terdapat dalam masyarakat atau bangsa.
6.      Topik senantiasa berorientasi pada nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Teori ANSVA dan Teori SEES
Menyusun tajuk rencana yang baik dapat dilakukan dengan cara merujuk pada teori ANSVA dari Alan H Monroe. Menurut Monroe dalam Raymond S. Ross, dalam Persuation: Communication and Interpersonal Relation (1974:185), terdapat lima tahap urutan motif yang sesuai dengan cara berpikir manusia dalam formula ANSVA: perhatian (attention), kebutuhan (needs), pemuasan (satisfaction), visualisasi (visualization), dan tindakan (action).
Menurut teori SEES ada empat tahap untuk mempengaruhi khalayak pembaca yang sedang sibuk, dalam situasi bergegas. Pertama, lontarkan pernyataan singkat yang dapat menggugah perhatian khalayak pembaca (statement). Kedua, beri penjelasan yang relevan terhadap pernyataan singkat tersebut (explanation). Ketiga, yakinkan penjelasan dengan memberikan contoh-contoh (example). Keempat, ikat hati dan pikiran pembaca dengan kesimpulan yang tegas dan ringkas (summary).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenis-Jenis Blog

Jenis-jenis blog Blog Politik Blok politik merupakan blog yang berisi tentang informasi hal politik, aktivis, dan semua hal yang berkait...