a.
Memiliki
Ciri Bahasa Sebagai Berikut:
·
Singkat
Menghindari
pemilihan bentuk kata yang kurang ringkas, langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele, tidak
berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga dalam membacanya.
·
Padat
Dalam bahasa
jurnalistik berarti syarat sebuah informasi, menggunakan jumlah kata sedikit
mungkin, tetapi dapat menjangkau makna yang selengkap-lengkapnya (Setiap kalimat dan paragraf yang ditulis memuat
banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca).
·
Jelas
(Komunikatif)
Mengandung
makna yang tidak membingungkan atau komunikatif, yaitu mengandung unsur yang
mudah dipahami, mudah ditangkap maksudnya, serta tidak memiliki makna
kata/kalimat yang banyak. Sebagai contoh, hitam adalah warna yang jelas. Putih
adalah warna yang jelas. Ketika kedua warna itu disandingkan, maka terdapat
perbedaan yang tegas mana disebut hitam, dan mana pula yang disebut putih. Pada
kedua warna itu sama sekali tidak ditemukan nuansa warna abu-abu.
Perbedaan warna hitam dan putih melahirkan kesan kontras. Jadi, yang
dimaksudkan adalah majalah dinding harus
mengandung tiga arti: jelas artinya, jelas dalam susunan kata
atau kalimatnya sesuai dengan kaidah subjek, objek, predikat maupun keterangan
(SPOK), serta jelas sasaran atau maksudnya.
·
Jernih
Bening,
tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang
bersifat negatif, seperti
prasangka atau fitnah. Dalam pendekatan analisis wacana, kata dan kalimat yang
jernih berarti kata dan kalimat yang tidak memiliki maksud tersembunyi di
balik pemuatan suatu berita atau laporan, berdasarkan fakta, kebenaran,
kepentingan publik.
·
Serasi dan Menarik
Majalah dinding (Mading) dapat terlihat
menarik apabila menggunakan bahasa yang serasi dan menarik. Bahasa yang serasi
dan menarik adalah bahasa yang menggunakan kata-kata yang sesuai dengan khalayak pembaca
serta gaya bahasa yang sesuai dengan sasarannya.
b.
Bagian-bagian
Mading terdiri dari:
·
Judul
Utama (Main Title)
Judul utama adalah judul yang selalu
digunakan pada setiap edisi yang ada di mading dengan tulisan yang besar dan
tetap.
·
Sub
Judul dan Tema Mading
Tema pada mading dibagi menjadi lima
jenis, yaitu:
Ø
Headline
Sebagai topik
yang utama. Isinya merupakan informasi umum yang masih berkaitan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi serta bersifat ilmiah. Dalam hal ini, topik utama tidak
memilki judul dan letaknya berada di tengah sebuah papan media. Sumber datanya
dapat diperoleh dari surat kabar, televisi, majalah, sumbangan guru maupun
kreativitas yang berasal dari tim pembuat mading.
Ø
Cerita
Cerita di sini
berisikan cerita yang berupa fiksi maupun non-fiksi. Cerita yang terdapat pada
mading masih berkaitan dengan lingkup sekolah ataupun lingkungan sekitarnya.
Sifatnya cerita adalah netral. Cerita yang terdapat pada sebuah mading dapat
berupa dongeng, cerita anak, epos, mitos, dan lain-lain.
Ø
Tips
Dalam hal ini, tips
berisikan saran-saran yang berkaitan dengan kegiatan akademik maupun kegiatan
yang mendukung. Hal tersebut dapat berdasarkan kiriman yang berasal dari
pengalaman pribadi, buku, dan lain-lain.
Ø
Ruang
Kita
Ruang kita yang
dimaksud adalah ruang media dalam sebuah mading yang berisi sumbangan sebuah
kreativitas siswa. Hal tersebut dapat berisi tentang puisi, pantun, karya sastra,
serta karya seni lainnya. Pembatasan sebuah karya dapat disesuaikan dengan
adanya ukuran mading.
Ø
Seputar
Sekolah
Dalam hal ini, informasi
yang disajikan berkaitan dengan sebuah lembaga, organisasi ataupun sekolah.
Selain itu, informasi juga dapat berisi ulasan dari para pembaca.
·
Nomor
Edisi
Sebuah mading memiliki nomor edisi
disertai dengan adanya bulan dan tahun terbit. Jika sebuah mading akan terbit
sebulan sekali, nama bulan yang ditulis disesuaikan dengan waktu terbit mading
tersebut. Contohnya, mading yang terbit di bulan Agustus, pada mading akan
dicantumkan kata “Agustus” untuk menunjukkan jangka waktu terbit mading itu. Jika
mading diterbitkan tiga bulan sekali, nama bulan yang ditulis disesuaikan
dengan waktu terbitnya. Contohnya, sebuah mading diterbitkan selama tiga bulan,
mulai dari bulan Agustus, maka pada mading akan ditulis “Agustus-Oktober”.
c.
Isi
(Materi Topik):
Materi
untuk majalah dinding sekolah atau kelas isinya dapat berupa:
- Pengetahuan umum, misalnya tentang biografi tokoh terkenal dan ensiklopedi.
- Masalah-masalah di sekitar kehidupan remaja atau pelajar, misalnya masalah kenakalan remaja, masalah narkoba, masalah pacaran, dan masalah pergaulan bebas
- Masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia pendidikan di sekolah berupa komentar, ulasan, usulan, kritik dan saran, dan karikatur.
- Berita atau peristiwa, kegiatan atau permasalahan aktual yang sedang terjadi di lingkungan sekolah, misalnya kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kesenian, dan perpisahan.
- Hiburan, misalnya cerpen, puisi, humor, anekdot, dan komik.
d.
Dikelola
Bersama
Walaupun mading
adalah salah satu jenis media massa tulis yang sangat sederhana, tetapi mading
dikelola secara bertahap sama seperti jenis media massa tulis lainnya. Ada tiga
tahap penting, yaitu: perencanaan, produksi, dan evaluasi. Ketiga tahap itu dikelola
oleh sebuah tim mading, mulai dari perencanaan tema sampai dengan evaluasi. Tim
mading terdri dari orang-orang yang bertugas dalam proses manajemen, redaksi,
dan desain. Jadi, yang dimaksud dengan “dikelola bersama” adalah kerja sama
dari berbagai pihak dalam satu tim untuk membentuk mading itu sendiri, mulai
dari tahap perencanaan sampai dengan evaluasi.
e.
Terbit
Lebih Lama
Waktu terbit
mading terbilang lama. Jika dibandingkan dengan majalah, mading memiliki waktu
terbit yang lebih panjang. Karena sifatnya yang non-komersial, waktu penerbitan
mading tidak terlalu kaku pada waktu. Majalah yang bersifat komersial pada
umumnya terbit dalam waktu yang teratur. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan
komersial sebuah perusahaan. Berbeda dengan majalah pada umumnya, mading lebih
dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan berekspresi, khususnya di sekolah.
Oleh karena itu, waktu penerbitan mading tergantung pada kemampuan
masing-masing tim.
f.
Materi
Tahan Lama
Materi yang
terdapat pada mading harus bisa bertahan lama, maksudnya harus bisa disesuaikan
dengan jangka waktu terbitnya sebuah mading. Berita yang ada pada mading
berbeda dengan berita yang terdapat dalam koran. Berita yang terdapat pada
koran adalah informasi terkini dan cepat berubah. Apabila informasi yang
disajikan dalam sebuah mading cepat berubah, mading akan ketinggalan dengan
media lain. Oleh karena itu, informasi yang terdapat pada mading harus lebih
awet (timeless). Hal ini berhubungan
dengan waktu terbit mading yang agak lama, sehingga perlu informasi yang tidak
cepat basi. Selain informasi, hal lain yang harus dipertimbangkan adalah gaya
bahasa. Gaya bahasa sebuah tulisan yang akan dimuat pada sebuah mading harus
lebih populer dan santai. Hal ini dimaksud untuk menarik minat orang lain.
g.
Ada
Rubrik
Menurut KBBI,
rubrik adalah kepala karangan (ruangan tetap) dalam surat kabar, majalah, dan
sebagainya. Ibarat sebuah rumah, rubrik adalah pembagian ruangan. Semua
informasi yang disampaikan dalam mading dibagi ke dalam beberapa rubrik. Tujuan
adanya rubrik dalam sebuah mading untuk memudahkan pembaca memahami informasi
yang disampaikan.
h.
Tampilan
Menarik
Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, mading berbeda dengan majalah pada umumnya walaupun
prinsip dan konsepnya sama. Ciri yang paling membedakan mading dengan jenis
media massa tulis lain adalah bentuknya. Pada dasarnya, mading berupa bidang
datar yang ditempel di dinding. Bidang datar itu dapat berupa styrofoam, papan, atau benda lain yang
dapat digunakan untuk menempel. Seiring perkembangannya, majalah dinding ada
yang berbentuk tiga dimensi (3D). Semua itu tergantung pada tim mading.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar