Rabu, 05 Desember 2018

Teknik Penyuntingan


Teknik penyuntingan media
Dalam penyuntingan dapat dilakukan dengan adanya beberapa teknik untuk mendapatkan informasi yang efektif dan efisien.
Teknik tersebut dapat dilakukan dengan cara:
·         Memeriksa format
Memeriksa format yan tepat untuk mengetahui apakah suatu informasi dapat disajikan sesuai dengan format yang ada. Misalnya adanya pebedaan bentuk format berita dan opini.
·         Memeriksa teknik penulisan
Penulisan dapat diteliti dengan mencermati struktur dari informasi yang ingin disampaiakan (judul, pembukaan, tubuh tulisan, dan penutup)
Contoh:
Dari judul berita di atas dapat dimaknai sebagai suatu judul yang ambigu. Mungkin sebagian besar pembaca dapat memahami dengan benar judul ini yaitu ingin mengucapkan selamat datang kepada bulan Juli. Namun sesungguhnya judul di atas keliru, karena  tidak membubuhkan tanda baca koma. Akibatnya, akan mengarah  pada frasa ’datang bulan’. Seolah-olah si penulis berita ini mau mengatakan ’selamat mendapat menstruasi’ kepada sesorang yang bernama Juli.
·       Memeriksa Teras Tulisan
Pemeriksaan teknik penulisan selalu dimulai dari alinea pembukaan (teras, lend), kemudian tubuh tulisan, penutup dan terakir judul. Judul diperiksa dibagian akhir karena akan ada kemungkinan judul kurang tepat atau terlalu panjang sehingga perlu diganti.
·         Memeriksa tubuh atau isi sebuah tulisan
Tubuh tulisan pada dasarnya dibangun oleh sejumlah alinea. Alinea merupakan satuan terbesar dalam wacana. Dalam alinea, ide, fakta, gagasan, peristiwa dan sebagainya disampaikan secara utuh. Sebuah alinea bukan sekedar rangkaian kalimat yang ditata dalam kesatuan alinea. Sebuah alinea mengandung satu pokok pikiran. Ketika melakukan proses penyuntingan redaktur perlu mengkaji apakah alinea tulisan itu memiliki pokok pikiran tunggal atau memiliki pokok pikiran ganda.
Ketika dalam proses penulisan naskah, ada beberapa kemungkinan terdapat ide yang tercecer, ada pemikiran yang terputus, dan ada uraian yang tidak relevan. Pada langkah ini perlu kecermatan tersendiri dalam pemahaman isi yaitu dengan memperhatikan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, lalu dari alinea satu dengan alinea lain. Hubungan antar-kalimat dan antar-alinea yang relevan.
Adanya pengulangan kata berbagai program.
Terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena pengaruh bahasa daerah, yaitu pada kata “kesemrawutan”. Kata kesemrawutan merupakan suatu dialek bahasa Jawa. Dalam Depdiknas (2008:1265) kesemrawutan adalah keadaan semrawut, kacau balau (tidak teratur).
Bentuk tidak baku
a)Dengan kondisi jalan yang tidak baik, maka akan
mengakibatkankesemrawutan lalu lintas bagi pengguna jalan.
Bentuk baku
a)      Dengan kondisi jalan yang tidak baik, maka akan mengakibatkanketidak teraturan lalu lintas bagi pengguna jalan
·         Memeriksa Penutup Tulisan
Pemilihan penutup yang baik akan membuat pembaca merasakan puas dan memiliki semangat untuk membaca tulisan selanjutnya.
·         Memeriksa Akurasi Penulisan
Memeriksa setiap penulisan dan ejaan yang berlaku.

·         Memeriksa Kecermatan Bahasa
Suatu naskah juga menyangkut pemeriksaan dan penyempurnaan bahasa. Redaktur harus menerapkan kaidah pemakaian bahasa untuk jurnalistik. Agar mudah dipahami pembaca, aspek bahasa harus memperhatikan sejumlah hal seperti, pilihan kata, ekonomi, kata, kalimat, dan sebagainya.
Bentuk tidak baku
   a)      Kemudian jika ada insiden, alat berat sudah kita stand by kan.
Bentuk baku
   a)      Kemudian jika ada insiden, alat berat sudah kita siap kan
·         Memeriksa kecermatan Diksi
Kata-kata yang dipakai memberikan arti yang spesifik kepada pembaca, dan tidak membuat pebaca mengorbankan waktunya hanya untuk merenungkan makna kata tersebut.

·         Memeriksa efektivitas Kalimat
Kalimat yang panjang perlu diringkas untuk menjadikan kalimat yang efektif tanpa harus mengurangi makna yang disampaikan.
Adanya pemborosan kata atau penggunaan kalimat yang tidak baku.oleh karena itu, tulisan tersebut perlu disuntin aar menjadi suatu kalimat yang baik dan benar sehingga pembaca akan mudah memahami. Seperti contoh di atas “begitu pula dengan janji dari setiap calon presiden..”
·         Memeriksa Judul Tulisan
Judul adalah bagian tulisan yang pertama-tama dilihat pembaca. Karena itu, judul perlu ditulis secara menarik, ringkas dan jelas.
Adanya judul yang ambigu yang mengharuskan penyunting untuk meneliti secara cermat dalammenyunting sebuah tulisan.
·         Pemeriksaan Foto dan Materi pelengkap lainnya
Materi pelengkap yang berwujud fisual biasanya dihargai pembaca, apalagi jika materi itu membantu pembaca untuk lebih cepat menyerap informasi. Foto atau ilustrasi yang hanya sekedar tempelan atau hiasan yang tidak relevan akan membinungkan pembaca.
Kualitas, ketepatan, dan kebenaran pada data, grafik, tabel, foto, bagan yang relevan akan membantu pembaca untuk lebih mudah percaya dan memahami tujuan dari penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenis-Jenis Blog

Jenis-jenis blog Blog Politik Blok politik merupakan blog yang berisi tentang informasi hal politik, aktivis, dan semua hal yang berkait...